Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Agustus 29, 2017

TARIAN PUTRI & KEPALA YOHANES PEMBAPTIS !

Pada masa awal perjanjian baru belum terdengar pembelaan terhadap hak azasi manusia bahkan hingga ratusan tahun sesudahnya. Para raja dan penguasa dapat sesuka hatinya melakukan tindakan semena-mena terhadap siapa saja yang menentang dan mengeritik kebijakan mereka. Hukum dan keadilan bukan ditentukan oleh prinsip kebenaran dan keadilan tetapi oleh kekuasaan para penguasa. Karena itu banyak orang menderita dan mati akibat ketidakadilan dan kekejaman penguasa.

Contoh paling nyata dari gambaran di atas diceritakan oleh Injil hari ini. Raja Herodes merayakan ulang tahun usia. Puteri raja menyajikan tarian yang sangat memukau sang raja dan para tamu undangan. Bersumpahlah raja untuk memberikan harta apa saja bahkan setengah dari kerajaan sekalipun. Mendengar sumpah ini Herodias melampiaskan dendamnya dengan meminta kepala Yohanes Pembaptis sebagai hadiahnya. Hadiah yang kejam dan tak berperikemanusiaan. Nasib sang nabi berakhir di tangan sang algoju. Kepala sang nabi menjadi imbalan gerak tari sang puteri. Sangat tidak masuk akal tetapi begitulah kenyataan yang terjadi dalam dunia ini (bdk Mrk 6:17-29).

Ketika nabi Yeremia mulai melaksanakan tugas kenabiannya, ia ditantang oleh bangsanya sendiri. Namun Tuhan menguatkan dia dengan pesan: “Baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka”! (bdk Yer 1:17-19). Tugas nabi tidak mudah karena dia diutus untuk meratakan yang lekak lekuk dan merluruskan jalan yang bengkok, mengingatkan manusia agar selalu taat pada Tuhan, nabi harus berani melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh siapa pun, nabi bertugas menobatkan manusia yang berdosa agar berbalik ke jalan yang benar. Taruhan tugas sang nabi adalah nyawanya, sebab banyak orang di dunia ini tidak suka ditegur atau dikeritik, tidak suka dinasihati sebab merasa diri hebat, pintar.

Hingga abad ini di mana-mana masih terdapat tindakan-tindakan yang tidak adil yang dilakukan oleh manusia, para penguasa. Yang lemah dan tak berdaya selalu menjadi korbannya. Untuk mengatasi situasi ini Gereja mendirikan Komisi JPIC (Justice Peace and Integrity of Creation), guna menolong orang-orang yang tertindas dan tak berdaya sekaligus memperhatikan keutuhan ciptaan dan menjalin persahabatan dengan lingkungan hidup. Kesadaran ini mengingatkan kita akan kasih dan kebaikan Tuhan yang selalu menyertai kita. Meskipun ketidakadilan selalu ada, namun kita jangan pernah berhenti untuk mengusahakan dan memperjuangkan keadilan dan perdamaian itu. Jangan takut untuk menjadi Yohanes Pembaptis yang lain.          

Adhitz Ads