Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Agustus 20, 2017

IMAN YANG MENYELAMATKAN !

Ada banyak orang yang memberi kesaksian tentang “iman yang menyelamatkan” dalam hidup harian mereka. Untuk itu mereka giat berdoa dan menjalankan semua kewajiban rohani, sebagai tanda syukur atas apa yang telah mereka alami dari kebaikan dan kemurahan Tuhan. Mereka berkata: tanpa Tuhan mereka tak dapat berbuat apa-apa! Sebaliknya tidak sedikit juga orang yang mengabaikan peran Tuhan dalam hidup mereka. Mereka berkata: “Untuk apa berdoa dan mengikuti kegiatan rohani. Hidup ini sama saja. Lahir, hidup, bekerja dan mati”; bahkan menolak Tuhan dan karya-Nya.

Bacaan Injil hari ini (Mat 15:21-28) mengajarkan kita tentang sebuah kenyataan hidup yang pasti dialami oleh setiap manusia, baik dalam keluarga, komunitas, masyarakat maupun dalam hidup bernegara. Tak ada manusia yang sempurna dan tak pernah ada manusia yang tidak memiliki persoalan. Jika anak-anak manusia mengalami kenyataan ini, apakah mereka bisa mengatasinya sendiri? Ya, ada yang bisa dan ada yang tidak. Jika tidak kemana kita berlari?

Ibu dari anak dalam injil hari ini mengalami kesulitan yang tidak bisa dia atasi sendiri. Ia datang kepada Yesus. Yesus memuji imannya. Meskipun awalnya dia ditolak tapi dengan iman ia terus menerus memohon, lalu Yesus mengabulkannya. Jawab Yesus: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah padamu seperti yang kaukehedaki”. Anaknya sembuh. Ibu ini menunjukkan iman yang menyelamatkan.

Guna membangun iman yang teguh seperti ibu di atas, nabi Yesaya (Yes 56:1.6-7) menyarankan pedoman hidup sebagai berikut:


·         Taat kepada hukum-hukum demi tegaknya keadilan.

·         Layani orang-orang asing dengan penuh kasih, sebab perbuatan baik berbuahkan kebaikan.

·         Hormatilah hari Sabat, sebab setiap doa akan mendatangkan berkat dalam hidup

·       Berpegang teguh pada perjanjian, setia dalam janji kepada Tuhan sebab Tuhan selalu setia janji-Nya pada kita.

·      Jadikan hidup sebagai rumah doa, di mana Tuhan selalu hadir untuk menyertai hidup dan karya.

St. Paulus dalam bacaan kedua (Rom 11:13-15.29-32), menggarisbawahi aspek ketaatan ini karena ketaatan adalah tanda kesetiaan kita kepada Tuhan serta seluruh perjanjian yang kita lakukan kepada-Nya. Ketaatan adalah tanda pengakuan kita terhadap Tuhan sebagai pencipta kita, sekaligus tanda ketergantungan kita yang abadi kepada kuasa-Nya. Dalam ketaatan terwujud iman kita yang menyelamatkan.

Iman dan pengakuan kita terhadap Tuhan pasti menyelamatkan. Tuhan menyelamatkan kita karena kita percaya kepada-Nya dan karya keselamatan-Nya.




















Adhitz Ads