Gaddafi, presiden Lybia ingin menjadi
penguasa tunggal di negeri itu dan memerintah dengan tangan besi. Sama halnya
dengan Saddam Husein di Irak, ia membunuh para lawannya termasuk anggota
keluarganya sendiri bila menentangnya secara terbuka. Keduanya ingin membangun
negerinya masing-masing dengan hawa nafsu kuasa, kekayaan dan kenikmatan
duniawi. Namun pada akhirnya semua itu hancur berantakan. Ada banyak contoh
lain yang dapat juga kita sebut misalnya runtuhnya komunisme Rusia.
Allah, segala kuasa, mendirikan
Kerajaan-Nya di dunia ini di atas batu karang yang kokoh, tak terkalahkan. Hal ini
dinyatakan Yesus secara nyata dan tegas kepada Petrus dengan berkata: “Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:13-20) Kerajaan Allah itu kuat bagaikan
batu karang karena apa? Hemat saya tidak lain karena:
1)
Iman
yang benar akan Yesus, sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Iman itu terkandung
dalam jawaban Petrus kepada Yesus ketika para murid ditanya: menurut kamu
siapakah Aku ini? Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!". Imannya akan Yesus itulah menjadi batu karangnya, bukan Petrus. Itu
berarti iman Petrus benar.
2)
Kunci
Kerajaan yang dipimpin Petrus berasal dari Allah sendiri, bukan dari manusia. Petrus
mendapat mandat menjadi pemimpin dari Yesus, Anak Allah sendiri.
3)
Kerajaan
itu menjadi kokoh karena di dalamnya selalu tercipta semangat untuk mengampuni
satu sama lain sehingga semua orang yang percaya dapat memelihara kasih persaudaraan.
Kasih mengatasi segalanya.
Menanggapi kebenaran di atas, St. Paulus
dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengatakan: “Segala sesuatu berasal dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”! Tak ada kuasa yang lebih tinggi
dari kuasa Allah. Dia pencipta dan asal mula segala sesuatu. Kata Yohanes dalam
Injilnya: “Dalam Dia ada hidup dan hidup
itu terang manusia” (Yoh 1:4). Asal dan tujuan akhir hidup manusia hanya
kepada-Nya. Tak ada satu pun dari antara manusia dapat mengelak dari kebenaran
ini. Hidup kita terikat kepada Allah sejak kita diciptakan sampai kita pulang
ke rumah kekal-Nya. Kokohnya kerajaan Allah ini telah dinubuatkan Yesaya dalam
bacaan pertama hari ini. “Aku akan
menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang
dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” (Yes
22:19-23).
Allah telah mendirikan Kerajaan-Nya
melalui bangsa pilihan-Nya, kemudian orang-orang pilihan dari bangsa itu
membentuk sebuah Kerajaan Perjanjian Baru dalam iman akan Yesus Kristus yang sekaligus
menjadi batu penjuru-Nya. Kerajaan ini kokoh kuat dan telah berjalan
berabad-abad walaupun telah berkali-kali diterjang gelombang dan badai yang
ganas. Sebab Ia sendiri telah berjanji: Aku akan menyertai kamu sampai akhir
dunia…..