Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Agustus 07, 2017

DOA DALAM KESESAKAN !

Ada banyak intensi doa. Intensi-intensi doa pada umumnya berdasarkan pengalaman hidup harian dari setiap orang. Dalam situasi perang, sakit, kelaparan, putus asa, doa yang sifatnya mengeluh, protes, mungkin yang paling banyak akan menggedor pintu surga dengan ketukan-ketukan yang amat keras. Apakah doa seperti ini diterima oleh Tuhan?

Musa dalam bacaan pertama hari ini merasa sungguh-sungguh terhimpit, terbeban karena pelbagai keluhan yang disampaikan umat Israel terhadapnya. Mereka menuduhnya sebagai orang yang “salah dalam mendengarkan perintah Tuhan” sehingga membawa mereka untuk hidup menderita di padang gurun. Umumnya keluhan umat Israel yang diceritakan hari ini yaitu tentang sekitar makan enak yang tidak pernah mereka rasakan lagi selama di padang gurun. Mereka sudah bosan dengan makanan yang sama yang disebut manna. Sebagai jawaban atas keluhan itu, penulis Kitab Bilangan melukiskan kemarahan Tuhan atas mereka semua. Keluhan umat Israel dan reaksi Tuhan yang demikian, membuat Musa marah dan menyampaikan doa dengan nada protes dengan pelbagai pertanyaan: mengapa dan mengapa, bahkan dalam nada putus asa Musa berseru: ”jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja”? Musa merasa sungguh-sungguh tersesak dan putus asa. Tetapi selanjutnya dalam nada permohonan ia berkata lagi, “jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu, janganlah kiranya aku mengalami mala petaka” (bdk Bil 11:4b-15).

Sebaliknya dalam perjanjian baru Yesus tampil dengan penuh percaya diri dan selalu menampilkan perhatian dan belaskasih Allah dalam pengajaran dan pelbagai pelayanan-Nya. Hari ini Ia mendesak para murid-Nya untuk memberi makan kepada 5.000 orang (tidak termasuk wanita dan anak-anak). Suatu desakan yang tidak masuk akal karena murid-murid itu hanya mempunyai persediaan yang amat terbatas: 5 roti dan 2 ikan. Yesus meminta agar persediaan itu diberikan kepada-Nya. Setelah Ia mengucap berkat atas persediaan itu, Ia menyuruh mereka untuk membaginya kepada ribuan orang tadi. Mereka semua kebagian roti dan ikan, makan sampai kenyang hingga sisa 12 bakul (Mat 14:13-21). Pemberian tulus kepada Tuhan menghasilkan mujizat berlipat ganda.

Cerita ini mengingatkan saya akan banyak cerita lain dari para kudus, juga dari jemaat biasa tentang bagaimana Tuhan memperhatikan dan menjaga orang-orang yang mengandalkan kuasa dan mujizat Tuhan dalam hidup mereka. Dalam segala keadaan, baik atau buruk, berbeban atau tidak, menangis dan putus asa, jika Anda tetap percaya seperti Musa atau seperti para murid, Tuhan akan tetap menyatakan belaskasih-Nya untuk memelihara umat-Nya. Tuhan selalu memperhatikan doa-doa mereka yang tersesak dan terbeban. Di tempat lain ditulis undangan Yesus dengan sangat jelas: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Maka jika Anda berbeban dan tersesak, letakkan bebanmu di bawah kaki-Nya dan Ia akan memberi kelegaan kepada-Mu. Amin







Adhitz Ads