Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Agustus 09, 2017

SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG !


Para pemimpin tidak hanya mengarahkan semangat kepemimpinan mereka ke satu arah saja tetapi kepada semua arah, berputar hingga 360 derajat, ke utara, selatan, timur dan barat. Mereka belajar mempengaruhi mereka yang dipimpinnya, juga otoritas yang ada di atasnya, mempengaruhi rekan-rekan kerjanya. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana caranya agar jarum kompas tetap berada di tengah-tengah dengan memimpin diri mereka sendiri – menjaga diri mereka sendiri agar tetap selaras sehingga mereka dapat memberikan arah maksimum bagi orang lain, demikian kata Bill Hybels dalam bukunya tentang Kepemimpinan Yang Berani ! Namun bila seorang pemimpin bermental kerupuk, tak punya integritas serta tidak mampu menjaga dirinya sebagai pusat yang memberi pengaruh positip, sebab semangatnya patah sampai mengeringkan tulang, kata penulis Amsal.

Para pemimpin suku Israel yang dikirim sebagai peninjau ke tanah terjanji mengagumi tanah itu sebagai tanah yang subur “berlimpahkan susu dan madu”. Namun hati mereka kecut dan takut ketika menyaksikan penduduknya yang perawakannya lebih tinggi dan lebih besar dari mereka sendiri. Lalu mereka mempengaruhi anggota sukunya masing-masing dengan bualan yang berlebihan, sehingga seluruh bangsa itu menjadi takut (Bil 13:1-2a.25-14:26-29.34-35). Para pemimpin itu mematahkan semangat rakyatnya masing-masing dan semangat mereka sendiri untuk memasuki tanah terjanji. Akibatnya para pemimpin itu dan semua yang berusia dewasa tidak sampai ke tanah itu, tidak menikmati semua janji Tuhan melalui Musa dan nenek moyangnya di masa lalu. Keputusasaan mengeringkan tulang, meracuni daya juang dan membuat orang gagal.

Sebaliknya wanita Kanaan dalam cerita Injil hari ini sungguh bermental baja. Meski pada awalnya Tuhan Yesus tidak mau melayani dia namun ia terus saja berseru memohon belaskasih-Nya, hingga Yesus berhenti dan bersoal jawab dengannya. Kata kunci yang diucapkannya dengan penuh iman adalah: biarlah remah-remah yang jatuh dari meja tuan itulah yang dimakan anjing-anjing. Wanita itu tidak peduli pada cap yang dia terima, ia fokus pada imannya akan Tuhan karena sayang pada anaknya. Akhirnya ia mendapatkan apa yang dia inginkan dari Tuhan, anaknya dibebaskan dari gangguan roh jahat (Mat 15:21-28). Imannya menyelamatkan anaknya. Memperhatikan reaksi Yesus, tampaknya ia tidak peduli pada penderitaan manusia, selain pada imannya. Wanita itu mendatangi Yesus dengan penuh harapan agar anaknya disembuhkan. Doa penuh harapan inilah yang bisa menghentikan langkah Tuhan dan memberinya mujizat. Semangat doa penuh harapan membuat semuanya terjadi.

Keberanian wanita Kanaan ini dan imannya yang pantang menyerah ini adalah contoh yang baik bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Apakah Anda seorang pemimpin atau tidak, maju mundurnya hidup Anda ditentukan oleh cara Anda beriman dan bersikap !













Adhitz Ads