Setelah Yosua wafat bangsa Israel
kehilangan pemimpin, maka terjadilah masa ambigu yang luar biasa. Mereka
meninggalkan ibadat kepada Yahwe, mereka pun menderita sebagai bentuk hukuman
atas kesalahann. Sementara itu Tuhan memilih “hakim-hakim” guna menolong mereka
bisa keluar dari kesulitan yang ada. Hakim-hakim itu hanya memerintah dalam
periode-periode yang singkat. Kita lihat misalnya Otniel, Ehud, Samgar dst.
Salah seorang hakim yang cukup terkenal
adalah Gideon. Bacaan pertama hari ini menceritakan kisah tentang panggilan
Gideon. Saat dipanggil malaikat Tuhan memberi dia gelar: Pahlawan Gagah Berani.
Ia putera dari Yoas, orang Abiezer dan dipanggil Tuhan menjadi hakim ketika
sedang mengirik gandum, di tempat pemerasan anggur. Dialog panggilan antara dia
dan malaikat Allah sangat bagus. Malaikat
itu menyapa Gideon dengan berkata: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan
yang gagah berani." Tetapi Gideon bertanya: “Kalau Tuhan bersama kami, mengapa
Tuhan membiarkan kami hidup susah seperti ini?. Manakah janji-Nya kepada nenek
moyang yang telah membawa kami keluar dari Mesir? Jawab malaikat kepadanya: "Pergilah
dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang
Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" Kemudian dialog itu berlanjut,
Gideon membawa persembahannya dan malaikat itu menunjukkan tanda kehadiran
Tuhan dan membakar seluruh persembahan itu. Pengalaman perjumpaan dengan malaikat ini
menguatkan hati Gideon lalu ia menerima panggilan itu dengan berkata: TUHAN itu keselamatan ! Melalui panggilan
itu Tuhan menguatkan Gideon dan mengutusnya untuk menyelamatkan bangsa Israel
dari cengkeraman orang-orang Midian (Hak 6:11-24).
Dosa kesombongan serta dosa-dosa lainnya
menggagalkan manusia untuk berjumpa dengan Tuhan. Hal ini diibaratkan Yesus
dengan bersabda: “Lebih mudah seeokor
unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Surga” (bdk
Mat 19:23-30). Bangsa terpilih,
dalam banyak hal menganggap dirinya seperti orang kaya yang tidak memerlukan
Tuhan, sehingga mereka bersikap sombong di hadapan-Nya dan melakukan banyak
kejahatan. Mereka menyembah dewa-dewa bangsa asing. Akibatnya mereka tidak bisa
menikmati Kerajaan Surga yang damai dan tentram, selain penderitaan.
Guna membangun Kerajaan Surga yang damai
dan tentram Yesus memilih para murid-Nya dan menyiapkan mereka untuk meneruskan
karya-Nya. Ketika para murid ini cemas dengan hidupnya di masa datang, Yesus
menghibur mereka dengan berkata: Kamu yang telah meninggalkan segala-galanya
akan menerima ganjaran seratus kali lipat! Para murid ini kemudian menjadi “pahlawan yang gagah perkasa”. Mereka adalah
pahlawan-pahlawan yang mewariskan karya Kristus kepada kita. Mereka telah
menjadi soko guru Gereja yang dikenang sepanjang masa.
Setiap orang yang mengambil bagian dalam
perutusan dan pelayanan Kerajaan Surga akan disebut pahlawan yang gagah
berani, sebab Allah selalu menyertai mereka dan menguatkan mereka !