Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Agustus 18, 2017

PESAN AKHIR YOSUA !

Sejarah perjalanan 72 tahun Indonesia Merdeka baru dilewati kemarin pada HUT Kemerdekaannya! Banyak kenangan pahit manis yang diceritakan oleh pelbagai media dan disiarkan ke segenap penjuru negeri ini. Kenangan tentang perjuangan para tokoh kemerdekaan. Umumnya mereka dikenang sebagai tokoh pembebas tetapi sekaligus pemersatu Negara yang kaya raya ini dari Sabang (Sumatera) sampai ke Merauke (Papua). Banyak pahlawan, baik militer, sipil pun rakyat jelata yang gugur untuk memerdekakan negeri ini. Mereka gugur demi kesatuan dan persatuan, demi kebebasan dan kemerdekaan. Kita berterima kasih kepada mereka semua dan mengheningkan cipta untuk keselamatan mereka semua.

Yosua sudah membawa bangsa Israel masuk ke tanah terjanji. Ia telah membuat pembagian jelas tanah terjanji kepada masing-masing suku Israel. Sebelum meninggal ia menyampaikan pesan akhir kepada seluruh bangsa Israel. Isi pesannya bersifat historis, guna mengingatkan bangsa Israel akan peran para tokohnya dalam sejarah bangsa sekaligus mengingatkan mereka bahwa semua ini terjadi karena ada rencana Tuhan yang hebat atas para tokoh itu dan atas seluruh bangsa Israel. Mereka harus memelihara hubungan baik dengan Tuhan dan sesamanya serta semua orang lain agar iman akan Allah yang hidup dan semangat kasih kepada sesama tetap terpelihara dari keturunan ke keturunan. Yosua menekankan agar jangan lupa sejarah dan perjuangan para tokoh bangsa dalam sejarah, bahkan berusaha mewarisi semangat mereka yang baik (Yos 24:1-13)

Sejarah awal perkawinan manusia dalam sejarah bangsa Israel, sesuai dengan hukum Musa adalah monogami dan tak terceraikan. Namun dalam pengalaman hidup mereka banyak terjadi perceraian dengan pelbagai alasan. Orang-orang Farisi coba menanyakan pendapat Yesus tentang perceraian ini sesuai warisan hukum Musa. Tuhan Yesus dengan tegas bersabda: pada awalnya hanya ada monogami tetapi karena ketegaran hati manusia maka terjadi perceraian dan orang kawin lagi (Mat 19:3-12). Yesus tetap mempertahankan sejarah perkawinan yang baik. Perkawinan monogami adalah perkawinan sejati yang menjamin kelanggengan hidup rumah tangga serta seluruh keturunannya, maka perkawinan seperti ini harus dipelihara dengan cara apapun agar tidak terjadi perselisihan dan perpecahan yang menimbulkan banyak masalah dalam hidup.

Kalau Yosua mengingatkan bangsanya supaya memelihara iman kepada Allah dan sejarah bangsa dengan baik, Yesus mengingatkan para pendengarnya agar menjaga keutuhan keluarga. Keduanya sama penting untuk membangun Israel yang beriman, jaya dan makmur lahir dan batin. Nasihat penting tentu penting bagi semua pengikut Kristus !        










Adhitz Ads