Sejarah perjalanan 72 tahun Indonesia
Merdeka baru dilewati kemarin pada HUT Kemerdekaannya! Banyak kenangan pahit
manis yang diceritakan oleh pelbagai media dan disiarkan ke segenap penjuru
negeri ini. Kenangan tentang perjuangan para tokoh kemerdekaan. Umumnya mereka
dikenang sebagai tokoh pembebas tetapi sekaligus pemersatu Negara yang kaya
raya ini dari Sabang (Sumatera) sampai ke Merauke (Papua). Banyak pahlawan,
baik militer, sipil pun rakyat jelata yang gugur untuk memerdekakan negeri ini.
Mereka gugur demi kesatuan dan persatuan, demi kebebasan dan kemerdekaan. Kita berterima
kasih kepada mereka semua dan mengheningkan cipta untuk keselamatan mereka
semua.
Yosua sudah membawa bangsa Israel masuk
ke tanah terjanji. Ia telah membuat pembagian jelas tanah terjanji kepada
masing-masing suku Israel. Sebelum meninggal ia menyampaikan pesan akhir kepada
seluruh bangsa Israel. Isi pesannya bersifat historis, guna mengingatkan bangsa
Israel akan peran para tokohnya dalam sejarah bangsa sekaligus mengingatkan
mereka bahwa semua ini terjadi karena ada rencana Tuhan yang hebat atas para
tokoh itu dan atas seluruh bangsa Israel. Mereka harus memelihara hubungan baik
dengan Tuhan dan sesamanya serta semua orang lain agar iman akan Allah yang
hidup dan semangat kasih kepada sesama tetap terpelihara dari keturunan ke keturunan.
Yosua menekankan agar jangan lupa sejarah dan perjuangan para tokoh bangsa
dalam sejarah, bahkan berusaha mewarisi semangat mereka yang baik (Yos 24:1-13)
Sejarah awal perkawinan manusia dalam
sejarah bangsa Israel, sesuai dengan hukum Musa adalah monogami dan tak
terceraikan. Namun dalam pengalaman hidup mereka banyak terjadi perceraian
dengan pelbagai alasan. Orang-orang Farisi coba menanyakan pendapat Yesus
tentang perceraian ini sesuai warisan hukum Musa. Tuhan Yesus dengan tegas
bersabda: pada awalnya hanya ada monogami tetapi karena ketegaran hati manusia maka
terjadi perceraian dan orang kawin lagi (Mat 19:3-12). Yesus tetap
mempertahankan sejarah perkawinan yang baik. Perkawinan monogami adalah
perkawinan sejati yang menjamin kelanggengan hidup rumah tangga serta seluruh
keturunannya, maka perkawinan seperti ini harus dipelihara dengan cara apapun
agar tidak terjadi perselisihan dan perpecahan yang menimbulkan banyak masalah
dalam hidup.
Kalau Yosua mengingatkan bangsanya
supaya memelihara iman kepada Allah dan sejarah bangsa dengan baik, Yesus
mengingatkan para pendengarnya agar menjaga keutuhan keluarga. Keduanya sama
penting untuk membangun Israel yang beriman, jaya dan makmur lahir dan batin. Nasihat
penting tentu penting bagi semua pengikut Kristus !