Banyak kisah dan contoh tentang
kesetiaan dalam hidup manusia. Misalnya kisah setia antara suami istri yang
berlangsung sampai mati, kisah setia kaum religius dan imam yang menghayati
panggilannya sampai akhir hayat, kisah kasih setia seorang hamba - pembantu
terhadap tuan atau majikannya, kisah setia seekor anjing terhadap tuannya, kisah
kasih setia seorang bawahan terhadap atasannya, seorang sopir terhadap para
penumpangnya, seorang pedagang dengan para langganannya, dll. Kesetiaan itu
biasa lahir dari rasa saling percaya, kesetiaan bertumbuh menuju kasih atau
juga bisa sebalikya kasih melahirkan kesetiaan.
Salah satu contoh kesetiaan yang
mendatangkan berkat bagi bangsa Yahudi kemudian adalah Rut menantu dari Naomi. Ketika
anak dari Naomi meninggal, Rut menjadi janda tanpa meninggalkan anak. Maka
Naomi menyuruh Rut agar pulang ke negerinya. Akan tetapi Rut tidak mau bahkan
mengatakan kepada mertuanya itu, aku mau mengikutimu ke mana saja engkau pergi.
Mengapa? Naomi telah mengajarkan Rut tentang apa artinya cinta kepada Allah dan
sesama. Rut mengenal Tuhan dan hukum kasih-Nya melalui Naomi. Oleh karena itu
Rut berusaha mewujudkan imannya kepada Tuhan dan berjanji setia hidup bersama
Naomi kemana saja Naomi pergi. Ganjaran kesetiaan Rut kepada Naomi adalah ia mendapatkan
suami yang kaya bernama Boas, Rut melahirkan Obed, ayah Isai dan Isai
melahirkan Daud, seorang raja besar di Israel.
Hukum Yahudi mengajarkan dua hal penting
dan utama dalam hidup beriman dan berbangsa yakni: cinta kepada Allah dan cinta
kepada sesama. Ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang hukum pertama
dan utama ini, Yesus memberikan jawaban yang sama: cinta kepada Allah dan
kepada sesama. Mengapa cinta kepada Allah itu utama dan pertama? Allah itu
kasih. Setiap detik Ia mengalirkan kasih-Nya untuk menghidupkan semua makhluk
hidup di dunia ini. Tanpa kasih Allah maka segenap makhluk pasti hancur
berantakan. Tanpa kasih Allah hidup manusia sama sekali tidak berguna, sebab oleh
kasih setia-Nya membuat kita hidup, bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam
perbuatan baik.
Mengapa kita juga wajib mencintai
sesama? Sesama yang pertama adalah orangtua, adik dan kakak, tetangga, guru,
dosen, para penderma, penjasa, teman-teman seperjalanan, sekomunitas,
se-lembaga, masyarakat umum di sekitar. Semua yang kita sebut ini adalah sesama
yang pasti memiliki andil untuk membentuk kita menjadi pribadi yang baik. Kasih
dan kesetiaan mereka untuk mendoakan, menyemangati, mendukung dst memacu kita
untuk mengejar tujuan hingga ke puncaknya, sesuai visi hidup kita
masing-masing.
Kalau Tuhan dan sesama kita setia, maka tak
ada sesuatu yang lebih mulia yang dapat kita lakukan dalam perjalanan hidup
ini, selain kesetiaan kita untuk menjalani panggilan hidup dan karya kita
masing-masing. Dalam kesetiaan itu akan datang mujizat-mujizat yang tak terduga
yang selalu dikerjakan Tuhan bagi kita. Rut dan para kudus sudah menjadi saksi
atas semua itu. Sebab Tuhan telah setia sampai mati untuk kita. Amin