Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Agustus 25, 2017

KASIH SETIA-NYA SAMPAI MATI !

Banyak kisah dan contoh tentang kesetiaan dalam hidup manusia. Misalnya kisah setia antara suami istri yang berlangsung sampai mati, kisah setia kaum religius dan imam yang menghayati panggilannya sampai akhir hayat, kisah kasih setia seorang hamba - pembantu terhadap tuan atau majikannya, kisah setia seekor anjing terhadap tuannya, kisah kasih setia seorang bawahan terhadap atasannya, seorang sopir terhadap para penumpangnya, seorang pedagang dengan para langganannya, dll. Kesetiaan itu biasa lahir dari rasa saling percaya, kesetiaan bertumbuh menuju kasih atau juga bisa sebalikya kasih melahirkan kesetiaan.

Salah satu contoh kesetiaan yang mendatangkan berkat bagi bangsa Yahudi kemudian adalah Rut menantu dari Naomi. Ketika anak dari Naomi meninggal, Rut menjadi janda tanpa meninggalkan anak. Maka Naomi menyuruh Rut agar pulang ke negerinya. Akan tetapi Rut tidak mau bahkan mengatakan kepada mertuanya itu, aku mau mengikutimu ke mana saja engkau pergi. Mengapa? Naomi telah mengajarkan Rut tentang apa artinya cinta kepada Allah dan sesama. Rut mengenal Tuhan dan hukum kasih-Nya melalui Naomi. Oleh karena itu Rut berusaha mewujudkan imannya kepada Tuhan dan berjanji setia hidup bersama Naomi kemana saja Naomi pergi. Ganjaran kesetiaan Rut kepada Naomi adalah ia mendapatkan suami yang kaya bernama Boas, Rut melahirkan Obed, ayah Isai dan Isai melahirkan Daud, seorang raja besar di Israel.

Hukum Yahudi mengajarkan dua hal penting dan utama dalam hidup beriman dan berbangsa yakni: cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama. Ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang hukum pertama dan utama ini, Yesus memberikan jawaban yang sama: cinta kepada Allah dan kepada sesama. Mengapa cinta kepada Allah itu utama dan pertama? Allah itu kasih. Setiap detik Ia mengalirkan kasih-Nya untuk menghidupkan semua makhluk hidup di dunia ini. Tanpa kasih Allah maka segenap makhluk pasti hancur berantakan. Tanpa kasih Allah hidup manusia sama sekali tidak berguna, sebab oleh kasih setia-Nya membuat kita hidup, bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam perbuatan baik.

Mengapa kita juga wajib mencintai sesama? Sesama yang pertama adalah orangtua, adik dan kakak, tetangga, guru, dosen, para penderma, penjasa, teman-teman seperjalanan, sekomunitas, se-lembaga, masyarakat umum di sekitar. Semua yang kita sebut ini adalah sesama yang pasti memiliki andil untuk membentuk kita menjadi pribadi yang baik. Kasih dan kesetiaan mereka untuk mendoakan, menyemangati, mendukung dst memacu kita untuk mengejar tujuan hingga ke puncaknya, sesuai visi hidup kita masing-masing.

Kalau Tuhan dan sesama kita setia, maka tak ada sesuatu yang lebih mulia yang dapat kita lakukan dalam perjalanan hidup ini, selain kesetiaan kita untuk menjalani panggilan hidup dan karya kita masing-masing. Dalam kesetiaan itu akan datang mujizat-mujizat yang tak terduga yang selalu dikerjakan Tuhan bagi kita. Rut dan para kudus sudah menjadi saksi atas semua itu. Sebab Tuhan telah setia sampai mati untuk kita. Amin  












Adhitz Ads