Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Agustus 26, 2017

MENGAJAR TANPA KETELADANAN ITU PERCUMA !

Kita mungkin mengenal banyak saudara di antara kita yang menulis buku-buku dengan pandangan-pandangannya yang bagus, mungkin juga memuji banyak saudara yang kotbahnya menarik, namun dalam hidup praksis mereka gagal mewujudkan pandangannya dan kotbahnya, bahkan menjadi batu sandungan. Mereka menjadi tokoh antagonis (jahat) karena sikap dan perbuatan mereka yang tidak sesuai dengan pandangan dan kotbahnya atau tidak selaras dengan tuntutan hidup kristiani yang baik.

Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya hari ini (Mat 23:1-12) menasihati banyak orang dan para murid-Nya, agar tidak mengikuti sikap hidup orang Farisi dan ahli Taurat, sebab “mereka hanya tahu mengajar tetapi tidak melakukannya, bahkan memberi beban berat kepada umat tetapi mereka sendiri tidak menyentuh beban itu”. Bagi kebanyakan orang Israel dan juga bagi Yesus sendiri, ahli taurat dan orang Farisi adalah tokoh-tokoh antagonis di tengah masyarakat. Mereka mengajar banyak kebenaran menurut adat istiadat dan hukum Taurat tetapi mereka sendiri tidak menunjukkan keteladanan. Bahasa kritis yang sering dipakai pada abad ini bagi orang-orang seperti itu, mereka adalah manusia NATO – “no action talk only”. Hidup mereka bertentangan dengan apa yang mereka ajarkan. Seperti kata Yesus dalam Injil hari ini: mereka menaruh beban-beban berat pada bahu orang lain, rakyat kecil, tetapi mereka sendiri enggan memikulnya, sebab mereka suka mencari penghormatan di mana-mana, di pasar, di jalan, di tempat-tempat pesta, dalam rumah ibadat……

Sikap kaum Farisi dan ahli Taurat amat berbeda dengan sikap Rut dalam bacaan pertama (Rut 2:1-3.8-11;4:13-17). Ia orang Moab. Dia sudah belajar banyak tentang hukum Taurat dan kebenarannya melalui Naomi. Dia percaya, taat dan tulus kepada semua kebenaran yang diajarkan itu. Bahkan ia menjadi teladan bagi banyak orang Israel, karena itu Boas, bangsawan Israel sangat tertarik padanya lalu memperisterinya. Dari padanya lahir Obed, ayah dari Isai. Keluarga Isai melahirkan Daud. Tuhan memilih orang baik dan benar untuk meneruskan rencana keselamatan-Nya. Teladan hidup menarik hati Tuhan sehingga ia terpilih menjadi nenek moyang dari keturunan yang kemudian menjadi raja yang amat terkenal yakni: Daud. Sifat takwa, setia dan tulus adalah kebajikan-kebajikan yang membawa berkat bagi hidup manusia. Maka berbahagialah orang yang takwa karena mereka dibenarkan Tuhan, begitu kata pemazmur. Rut mengajar bukan dengan kata-kata tetapi dengan teladan hidup yang saleh, benar dan baik.

Integritas keteladanan dalam hidup kristiani jauh lebih menarik dari pada kotbah, pidato, renungan serta tulisan-tulisan yang indah tentang Tuhan dll. Paus Fransiskus kemarin, seperti dirilis kompas.com mengatakan: rajin beribadah tanpa berbuat baik itu percuma, (rajin berbicara tanpa teladan itu sia-sia; iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati). Tetapi yang paling menarik di atas semuanya itu adalah jika kotbah dan pandangan yang indah itu disertai keteladanan yang baik.




Adhitz Ads