Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Desember 11, 2016

ALLAHMU DATANG, BERSORAKLAH & KUATKAN HATIMU !



Perjumpaan dengan Tuhan dalam liturgi ditandai dengan pelbagai macam simbol. Salah satu simbol yang mencolok dalam masa adventus ini adalah 4 lilin yang dipasang dalam lingkaran adventus, 3 berwarna ungu dan satu berwarna putih ceria dengan sedikit kemerahan. Tiga warna ungu jelas artinya: tobat yang mengobarkan harapan akan pembebasan. Putih ceria agak kemerahan adalah kegembiraan, sebab Dia yang dinantikan kedatangan-Nya sudah semakin dekat (semakin dekat ke pesta kelahiran-Nya). Karena itu ajakan dalam thema renungan hari ini tepat: Allahmu datang, bersoraklah dan kuatkan hatimu!

Masa krisis di tempat pembuangan Babilonia adalah masa yang terpahit dalam perjanjian lama, masa di mana iman, harapan dan kasih kepada Tuhan sungguh-sungguh diuji. Nabi Yesaya menggambarkan keadaan di masa itu seperti situasi padang gurun, padang kering dan padang belantara: panas, gersang, perih yang membuat bangsa Israel bisa mati kepanasan dan kehausan, serta lemah tak berdaya. Tetapi dalam nubuatnya Yesaya berkata: semua padang itu akan bergirang dan bersorak sorai, seperti bunga yang ia akan berbuah lebat karena Allah sendiri datang menyelamatkan mereka. Kuatkanlah hatimu dan janganlah takut! Jika Tuhan datang mereka akan menyaksikan orang buta melihat, tuli mendengar, si lumpuh berjalan dan melompat dan si bisu akan bersorak sorai. Nubuat ini tentu sangat mengobarkan harapan dari sisa bangsa Israel untuk semakin mengandalkan Tuhan supaya bertahan dalam penderitaan mereka dengan terus menerus bertobat, berdoa dan berpuasa. Hanya dengan cara itu mereka dihibur dan dikuatkan,  kemudian bisa dibebaskan dan dipulangkan ke tanah airnya (Yes 35:1-6a.10)

Yohanes Pembaptis berada dalam situasi seperti dalam masa pembuangan bangsa Israel di Babilon karena ia sudah ditangkap oleh Herodes dan dipenjarakan. Ia juga rindu akan pembebasan teristimewa rindu untuk melihat Mesias yang telah dijanjikan dan dinubuatkan dalam perjanjian lama, meskipun ia sendiri sudah membaptis Sang Mesias ini di sungai Yordan. Dari dalam penjara ia sudah mendengar semua hal ajaib yang dikerjakan Yesus, maka untuk mendapat kepastian tentang semua itu ia mengutus para muridnya untuk bertanya: apakah mereka harus menunggu orang lain ataukah Yesus itulah Mesias?

Jawaban Yesus amat implisit tetapi mengandung kebenaran sekaligus merupakan jawaban atas nubuat dari para nabi. Katakan kepadanya tentang semua hal yang kamu dengar: orang buta melihat, lumpuh berjalan, bisu berbicara, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan tidak menolak Aku! (Mat 11:2-11). Para murid Yohanes pulang dan memberi jawaban itu. Mendengar jawaban itu Yohanes pasti sangat bersukacita karena nubuat para nabi benar adanya.

Kita mengimani seseorang yang sudah ribuan tahun dijanjikan dan dinubuatkan para nabi Israel. Semua nubuat tentang Yesus Kristus dalam perjanjian lama sudah terpenuhi. Para murid Yesus tidak menyangsikan kebenaran ini. Mereka telah melihat semua pekerjaan Yesus secara langsung sejak mereka dipanggil hingga Yesus naik ke surga. Meskipun waktunya amat singkat namun kebenaran Allah tidak ditentukan oleh lama tidaknya Dia hidup dan berkarya, juga tidak ditentukan oleh semua argumentasi manusiawi yang menolak-Nya. Karena itu pesta natal yang akan kita rayakan dua minggu lagi adalah perayaan iman untuk mengenangkan kembali kedatangan-Nya yang menyelamatkan. Oleh karya-Nya kita telah ditebus dan diselamatkan.

Kita tetaplah bersorak dan bergembira merayakan pesta kelahiran-Nya! Seburuk apapun situasi yang kita alami saat ini, tidak akan merubah keyakinan dan kegembiraan kita akan DIA, yang telah datang dan akan datang lagi mengadili orang hidup dan mati!  Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan tidak menolak DIA. Sebagaimana St. Yohanes menasihati orang Kristen awal untuk bersabar dan tidak saling mempersalahkan, maka demikianlah kiranya kita saat ini hendaknya tetap bertekun dalam pertobatan, sambil berdoa dan berpuasa. Amin      

  


 

Adhitz Ads