Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Desember 17, 2016

YEHUDA, KETURUNANMU DIBERKATI !



Kisah yang paling menarik dalam perjanjian lama adalah kisah bagaimana kerja sama Yakub dan ibunya Rebeka, istri Isaak, yang ingin merebut berkat dari Isaak. Kita tahu Isaak dan Rebeka memiliki 2 orang anak. Yang sulung bernama Esau dengan ciri khas seluruh tubuhnya berbulu dengan sifat agak kasar sedangkan yang kedua bernama Yakub, dengan ciri khas manis dan lembut. Rebeka ibunya lebih senang kepada Yakub ketimbang Esau. Meski demikian dalam adat kebiasaan setempat anak sulung selalu memiliki hak utama untuk mendapat berkat dari orangtua, khususnya ayah. Menjelang ajalnya, Isaak, yang matanya sudah buta, ingin memberi berkat kepada Esau yang sulung, dengan syarat harus pergi berburu dan menghidangkan hasil buruan itu lalu menerima berkat.
 Kesempatan itu dimanfaatkan Yakub dan Rebeka untuk menipu Isaak agar bisa mendapatkan berkat sulung. Keduanya bekerja cepat-cepat menyembelih seekor domba lalu menghidangkan hasil masakannya kepada Isaak. Meskipun Isaak ragu untuk menerima makanan itu tetapi karena alur penipuan dibuat sedemikian rapi, Yakub berhasil mendapatkan berkat sulung ayahnya.

Yakub yang mendapat berkat itu kemudian memiliki 12 orang anak dari tiga istri. Di saat mendekati ajalnya ke-12 anaknya diminta menghadap dia satu persatu untuk menerima berkat. Ketika ia memberkati Yehuda (cerita bacaan pertama hari ini) Yakub berkata: “Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Kej 49:8-10). Yakub meneruskan berkat yang dia terima ayahnya kepada Yehuda dan anak-anaknya, tetapi dibanding dengan saudara-saudaranya yang lain, Yehuda mendapat kuasa yang paling tinggi sebagai yang terpuji, terkuat, diumpamakan sebagai anak singa, akan mendapat tongkat kerajaan yang berkuasa atas segala bangsa. Ucapan berkat Yakub ini tentu menyasar kepada keturunan Yehuda yang puncaknya akan terpenuhi pada Yesus Kristus.

Kebenaran ini kemudian dijelaskan oleh Matius pada pembukaan Injilnya hari ini. ia menulis silsilah Yesus Kristus mulai dari Abraham hingga Yusuf dan Maria, yang melahirkan Yesus. Di sini Matius ingin menjelaskan bahwa Yesus bukanlah orang Nasareth biasa melainkan berasal dari keturunan Daud. Ia adalah Mesias seperti yang dinubuatkan para nabi. Injil Matius memang ditulis untuk kelompok Yahudi, agar mereka mengerti tentang bagaimana Allah merancang rencana keselamatan-Nya melalui bapa bangsanya Abraham. Di dalam Yesus semua janji Allah melalui nenek moyang dan para nabi terpenuhi. Yesus Kristus adalah puncak dari segala berkat yang diterima oleh Abraham – Isaak – Yakub dan Yehuda (Mat 1:1-17).

Andaikan setiap orang tua di bumi ini memiliki semangat dan kebiasaan untuk memberkati anak-anak mereka, seperti kebiasaan Isaak kepada Yakub, Yakub kepada Yehuda dst, maka akan banyaklah keturunan manusia yang hidup dalam berkat Tuhan yang melimpah. Karena itu mengucapkan kata-kata berkat kepada anak-anak akan memberi mereka berkat, sebaliknya mengucapkan kata-kata kutukan kepada anak akan menimbulkan kutukan serta luka batin yang dalam. Orangtua wajib mewariskan berkat dengan ucapan dan tindakan penuh berkat bagi anak-anaknya. Amin

  
     



Adhitz Ads