Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Desember 10, 2016

BETAPA MUJIZATMU !



Sepandai-pandainya anak-anak manusia ataupun sehebat-hebatnya mereka dalam segala hal yang mereka miliki, jika mereka ditimpa kesusahan dan menderita karena penyakit lahir dan batin, mereka pasti merindukan kedamaian, kesembuhan dan ketenangan. Pada saat seperti ini mereka rindu akan hadirnya Tuhan atau orang lain yang bisa membebaskan mereka dari keadaan seperti itu.

Salah satu tokoh pembebas dalam perjanjian lama adalah nabi Elia, seorang nabi yang penuh dengan kasih karunia Allah, nabi yang amat disegani karena mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan dalam pelayanannya. Kitab Sirakh dalam bacaan pertama hari ini menyoroti nabi ini secara khusus bahkan memujinya sebagai mabi yang luar biasa hebatnya. “Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau......Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula” (Sir 48:1-4.9-11). Kehadirannya selalu dirindukan oleh bangsa Israel sesudahnya, karena di saat mereka mengalami penderitaan kuasa Allah yang bekerja di dalam dirinya, kiranya boleh hadir lagi dalam diri siapa saja yang dipilih Tuhan untuk menyatakannya, apalagi di saat mereka berada di tempat pembuangan. Orang yang menderita selalu rindu mujizat-Nya.

Saat Yesus hidup bangsa Israel tengah berada di bawah pemerintahan Romawi yang kejam. Mereka boleh menangkap, menyiksa bahkan membunuh siapa saja yang mereka anggap membangkang atau memberontak. Pada zaman itu tak ada gerakan hak azasi manusia, selain berlakunya hukum rimba. Yang lebih kuat akan menang, yang lemah akan binasa. Ketika Yohanes Pembaptis dan Yesus mulai bekerja dan menunjukkan kuasa Allah seperti nabi Elia, ahli-ahli Taurat masih mengharapkan Elia akan datang. Para murid lalu bertanya kepada Yesus: mereka mengatakan bahwa sebelum Mesias datang, dia akan didahului oleh nabi Elia. Yesus menjawab mereka, dia sudah datang tetapi mereka tidak mengenalnya. Itulah Yohanes Pembaptis. Mereka tidak mengenal dia dan juga Yesus karena mata hati dan pikiran mereka telah digerogoti oleh hawa nafsu kekuasaan. Mujizat demi mujizat telah dilakukan Yesus tetapi tetap saja mereka tidak mau mengakui bahwa inilah Mesias (Mat 17:10-13).

Pada zaman ini kejahatan dan penderitaan serta aneka gangguan lainnya muncul di mana-mana. Tiada hari tanpa adanya berita tentang kejahatan dan kesusahan. Harapan kita akan datangnya Sang Juru Selamat juga semakin meningkat. Namun ada yang mengharapkannya dengan sungguh-sungguh, ada yang asal-asal karena masih terikat pada kuasa daging, ada yang memang tidak mau tahu bahkan mereka menjadi sumber ketidaknyamanan bagi orang lain. Bagi yang bersungguh-sungguh mari kita berdoa agar Tuhan yang hadir dalam diri kita masing-masing diberi kesempatan untuk mengerjakan mujizat-Nya. Amin





 

Adhitz Ads