Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Desember 22, 2016

IA MELIMPAHKAN SEGALA YANG BAIK !



Jika kita membaca seluruh kisah orang kudus, satu kesimpulan umum yang dapat kita katakan tentang Tuhan: Ia telah melimpahkan segala yang baik kepada mereka masing-masing sehingga mereka dapat menghayati cara hidup yang saleh dan benar, walaupun kita tahu bahwa mereka adalah manusia biasa bahkan berdosa sama seperti kita. Allah telah melimpahkan segala yang baik atas mereka.

Allah telah melimpahkan segala yang baik atas diri Hana dan Elkana, suaminya, sebab Dia telah mendengarkan doa mereka dan menghadiahkan kepada mereka seorang anak di usia mereka yang telah lanjut. Sebagai balas atas kebaikan dan sekaligus guna memenuhi nazar mereka, mereka menyerahkan anak itu kepada Tuhan agar bisa hidup bersama imam Eli yang menjaga bait Allah. Saat penyerahan itu Hana berkata: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." (bdk 1 Sam 1:24-28)

Allah melimpahkan segala yang baik. Bagi Elkana dan Hana istrinya, yang baik dan istimewa yang mereka terima dari Tuhan dalam hidup mereka saat itu sebagai suami istri adalah anak. Keduanya adalah pasangan suami istri yang telah lanjut usia. Mereka rindu punya anak seperti keluarga lainnya. Setelah berdoa dengan tekun setiap hari di bait Allah, mereka mendapatkan anak itu. Namun mereka juga tidak egois dengan rahmat itu, juga tidak mau berbohong kepada Tuhan, sebab mereka telah bernazar mau menyerahkan anak itu kepada Tuhan, bila Tuhan mengabulkan doa mereka. Kebaikan Tuhan mereka balas dengan menyerahkan anak satu-satunya itu kepada Tuhan. Hati mereka penuh syukur dan orang yang tahu bersyukur tidak akan pernah memperhitungkan pemberian mereka kepada Tuhan. Mereka selalu memberi yang terbaik.

Hati Bunda Maria penuh syukur sesudah pertemuannya dengan Elisabeth. Didorong oleh rasa syukur itu Maria mengucapkan pujian magnificat (Luk 1:46-56) sebuah doa ucapan syukur tertinggi yang hanya dinyanyikan oleh orang-orang yang hatinya dilimpahi syukur atas kebaikan Tuhan yang mereka rasakan dalam hidup ini. Nyanyian ini diucapkan juga oleh Hana ketika dia merasakan kebaikan Tuhan atas terkabulnya doa untuk mendapatkan anak.

Tuhan melimpahkan segala yang baik kepada kita masing-masing, walaupun kadar kebaikan berbeda-beda tingkatannya. Akan tetapi bila kita percaya dan sadar bahwa hidup ini semata-mata terjadi karena kebaikan Tuhan, maka sekecil apapun rahmat yang kita terima dan nikmati, ucapan syukur adalah satu-satunya doa yang selalu boleh kita panjatkan setiap hari. Amin

Adhitz Ads