Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Desember 20, 2016

MENERIMA KABAR SUKACITA !



Di tengah kota kecil Nasareth, di wilayah Galilea, kini berdiri megah sebuah Gereja yang diberi nama: Gereja Kabar Gembira. Gereja yang dibangun di atas bekas rumah keluarga Yoakim dan Anna serta Maria anaknya ini mengingatkan kita bahwa di rumah itulah Bunda Maria menerima kabar sukacita, yang disampaikan malaikat Gabriel kepadanya.

Peristiwa besar, Natal, kelahiran Yesus Kristus ini, bukanlah sebuah kisah biasa seperti kisah kehidupan manusia umumnya, melainkan sebuah kisah besar yang tercatat di buku suci baik perjanjian lama maupun perjanjian baru yang kita sebut Alkitab. Dalam perjanjian lama kisah ini tertulis dalam nubuat Yesaya dalam bacaan pertama hari ini, ketika Yesaya bernubuat: bahwa seorang perempuan muda akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia, Imanuel = Allah beserta kita (Yes 7:10-14). Nubuat ini menimbulkan sukacita dan harapan bagi bangsa Israel yang tertindas.

Nama yang berarti Allah berserta kita ini hanya dikenakan kepada Yesus yang lahir dari seorang perawan. Perawan itu, dalam kasih perjanjian baru, bernama Maria. Kisah Lukas dalam Injilnya hari ini membenarkan itu dan kisah ini dinamakan kabar sukacita yang disampaikan malaikat kepada Maria (bdk Luk 1:26-38). Dalam Gereja Katolik kisah ini dirumuskan menjadi sebuah doa yang disebut doa Angelus (yang selalu didoakan pada jam 06.00, 12.00 dan 18.00). Mengapa kisah ini disebut kabar sukacita? Menurut hemat saya ada beberapa dasar biblis yang menjadi alasannya:

Pertama, ucapan malaikat kepada Maria ketika ia menjumpai Maria: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah”. Ucapan “engkau yang dikaruniai” adalah sebuah ucapan berkat atas diri seseorang yang menerima panggilan khusus, apalagi ucapan ini disampaikan oleh seorang malaikat, utusan Tuhan.

Kedua, isi berita malaikat itu luar biasa mengagumkan: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Anak itu akan disebut anak Allah yang mahatinggi, Dia akan menjadi raja dan kerajaan-Nya tidak berkesudahan. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Maria pada saat itu, mungkin saja ia merasa antara layak dan tidak layak, ataukah antara heran dan terkejut, antara heran dan mustahil. Tetapi lalu ia bertanya dengan sopan: Bagaimana hal itu mungkin terjadi?

Ketiga, jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Roh Kudus akan membuat segalanya terjadi, asal saja engkau percaya dan menerimanya. Maria pun menjawab: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Ketika Maria menyatakan kesediaannya dengan mengatakan kalimat ini, maka Roh Kudus menaungi dia dan membuat segalanya terjadi. Kehadiran Roh Tuhan yang memungkinkan semua itu, dan hal ini tentu membuat Maria sangat bersukacita. Hatinya berkobar-kobar sampai ia membuat keputusan untuk pergi mengunjungi Elisabeth saudaranya. Dalam perjumpaan dengan Elisabeth itu bukti sukacita itu meluap-luap baik yang dirasakan oleh Elisabeth maupun oleh bunda Maria sendiri melalui ungkapan syukur “maginificat”!

Keempat, gadis muda atau anak dara yang dinubuatkan oleh Yesaya dalam perjanjian lama itu kini sudah terjawab dalam diri Maria, gadis muda Nasareth, putri semata wayang dari Yoakim dan Maria. Dia-lah gadis yang dipilih Allah untuk mengambil bagian dalam karya penebusan manusia. Maka Maria sejak dalam kandungan ibunya dianugerahi rahmat tanpa noda dosa (seperti manusia lainnya) sebab ia dipersiapkan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, sehingga dalam Konsili Efesus III disebut Theotokos – Bunda Allah.

Empat asalan ini menurut hemat saya, telah menjadikan kabar malaikat kepada Maria menjadi kabar gembira bagi kita semua. Semoga kita menjadi kabar gembira bagi orang lain karena kita telah diselamatkan oleh Yesus Kristus!





Adhitz Ads