Ada banyak cerita tentang Yohanes yang satu ini. Ia saudara
dari Yakobus, ayah mereka bernama Zebedeus. Dia rasul termuda dari antara semua
rasul. Dalam injilnya ia sering menyebut dirinya sebagai murid yang dikasihi. Apa
alasannya? Ia sendiri tidak menjelaskannya. Permulaan injilnya agak filosofis
tapi itu ciri khas dari seluruh tulisannya baik injil, surat maupun wahyu. Sebab
ketiga buku ini hampir sama gaya bahasa dan cara bertuturnya. Kalau melihat
seluruh pengalamannya bersama Yesus, mungkin dia rasul yang paling sempurna dalam
arti sempurna menyaksikan seluruh peristiwa hidup Yesus sampai pada saat ia berada
di kaki salib, bersama Bunda Maria dan mungkin juga ikut menurunkan jenasah
Yesus dari salib hingga terakhir menyaksikan kubur kosong tanpa jenasah Yesus. Yang dilihatnya pada hari kebangkitan Yesus
hanyalah kain kapan dan kain peluh. Setelah dia melihat ia mengatakan kepada
dirinya sendiri: Ia percaya. Ia percaya bahwa Yesus sudah bangkit (bdk Yoh 20:2-8)
Setelah Yohanes melihat dan mengalami seluruh
peristiwa Yesus, maka ia mengatakan: “Apa
yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Apa
yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus” (1
Yoh 1:1-4). Melalui pernyataan ini Yohanes memberitahu kita tentang tujuan ia
menulis kesaksiannya yaitu: pertama, supaya kita bersatu dalam
persekutuan dengan para rasul dan bersatu sebagai anggota jemaat baru dan kedua,
persekutuan ini bukan persekutuan manusiawi biasa tetapi bersatu dalam
persekutuan dengan Allah Bapa dan Allah Putera. Artinya: menjadi anak-anak
Allah dan anggota kerajaan Allah. Ini adalah sebuah kedudukan yang tak akan
didapatkan oleh orang yang tidak percaya dan juga suatu keanggotaan yang didapatkan
hanya oleh orang-orang yang dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Kesaksian Yohanes sebagai murid yang dikasihi Yesus
adalah kesaksian yang benar. Ia telah mengatakan kebenaran kepada kita agar
sukacita kita menjadi sempurna. Pada akhir injilnya ia menulis begini: “Masih banyak hal-hal lain lagi yang
diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per
satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis
itu” (Yoh 21:25). Kalau ditulis semuanya maka dunia ini tidak mampu memuat
buku-buku tentang Yesus. Kesaksian ini sungguh luar biasa. Mengapa? Yohanes bukan
karena tidak mampu menulis tentang semua kisah tentang-Nya, tetapi Yohanes
ingin agar kita semua menjadi injil hidup yang mau bersaksi tentang DIA hingga
dunia ini berakhir.
Tentang kain KAFAN itu saja, para ahli telah berbicara
banyak tentang DIA dan hingga akhir zaman berita tentang Dia tidak akan pernah
bisa dihentikan oleh siapa pun. Amin