Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Desember 28, 2016

MEREKA TAK BERSALAH !



Dalam perang dunia maupun perang dalam suatu negara, seperti yang kini masih terjadi di Suria, banyak anak menjadi korban. Mereka mati terkena peluru nyasar atau mati tertembak dengan sengaja, ketika mereka yang terlibat perang menembakkan pelurunya secara membabi buta sehingga banyak anak yang tak bersalah sungguh-sungguh menjadi korban perang. Demikian pun yang terjadi di Samarinda pada bulan Nopember lalu, ketika lima anak kecil menjadi sasaran bom di sebuah Gereja. Mereka tak bersalah sedikitpun tetapi menjadi korban dendam dari para teroris yang ingin mengacaukan negara ini. Ya, ada banyak cerita di mana-mana di seluruh dunia di mana nyawa anak menjadi korban kejahatan perang, pembunuhan, penculikan, penembakan dll. Amat menyedihkan.

Demikian pun ratusan anak Betlehem menjadi korban keganasan raja Herodes ketika ia merasa tertipu oleh tiga orang majus yang tidak mau mampir lagi ke istananya waktu kembali ke negeri asal mereka. Merasa terhina oleh kejadian ini, Herodes melampiaskan kemarahannya dengan menyuruh para serdadunya untuk membunuh semua anak kecil yang berusia 2 tahun ke bawah di kota Betlehem. Target pembunuhan itu sesungguhnya pada Yesus yang baru lahir, tetapi karena identitas orang tua dan rumahnya tidak diketahui maka Herodes berang dan menyuruh membunuh siapa saja. Sungguh kejam dan keji, sebab anak-anak ini tak bersalah sedikit pun demikian pun orang tua mereka. Namun demi gengsi dan kuasa Herodes melakukan tindakan itu (Mat 2: 13-18).

Andaikan peristiwa di atas terjadi pada zaman modern seperti sekarang ini Herodes bakal dituntut melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Akan tetapi bila merujuk pada pernyataan rasul Yohanes dalam suratnya pada bacaan pertama hari ini, Herodes dicap sebagai pendusta sebab dia melakukan tindakan jahat, tindakan yang tidak sesuai dengan kebenaran hukum (1 Yoh 2:3-11). Bila ia merasa ditipu oleh tiga orang majus seharusnya dia berusaha mencari mereka, tetapi hal itu tidak dilakukannya malah membunuh anak-anak tak bersalah.

Di dunia ini ada banyak kejadian yang tidak adil. Hal-hal ini disebabkan oleh longgarnya nilai hukum yang sesungguhnya menjadi pedoman utama untuk mengatur cara hidup bagi setiap warga negaranya. Akibatnya banyak orang yang tidak bersalah menjadi korban dari perbuatan mereka yang senang hidup dalam kejahatan. Pemerintahan baru kita di bawah pimpinan Jokowi – JK ingin memperbaiki situasi ini namun kini mereka dihadang dengan persengkokolan jahat yang takut pada kebenaran. Jikalau persekongkolan jahat ini tidak diberantas maka cita-cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat tidak bakal terwujud. Orang-orang kecil dan anak-anak akan tetap menjadi korban dari kejahatan-kejahatan itu.  

Adhitz Ads