Saya
mengenal banyak awam dalam Gereja Indonesia, baik itu para katekis maupun para
penginjil, yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdikan diri, menjelajah seluruh
negeri ini berkeliling mewartakan sabda Tuhan sambil bersaksi tentang
pengalaman mereka sendiri, bagaimana indahnya hidup dalam sabda Tuhan itu. Mereka
itu ibarat St. Fransiskus Xaverius meninggalkan tanah airnya, siap mengikuti
perutusan Kongregasinya pergi mewartakan sabda Tuhan, hingga ke India,
Indonesia dan Tiongkok.
Ya,
karena cinta akan sabda-Nya banyak orang Kristiani, sejak Konsili Vatikan II, berlomba-lomba membaca Kitab Suci,
memperlajarinya dengan tekun, hingga menghafal ayat-ayatnya, lalu berusaha menghayatinya
dan hidup menurut tuntunan sabda itu. Namun pada zaman ini, digerakkan oleh
semangat ingin menjadi saksi dari sabda itu, banyak orang rela meninggalkan
pekerjaan rutinnya dan aktif dalam kegiatan evangelisasi. Semangat ini timbul, selain
didorong oleh seruan Konsili Vatikan II tetapi juga oleh semangat Gerakan
Pembaharuan, sehingga semua orang dalam Gereja penuh gairah mau mengambil bagian
dalam karya pewartaan Injil: “pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah kabar
gembira Kerajaan Allah”.
St.
Paulus lain lagi semangatnya, dalam bacaan hari ini pernyataannya sangat
radikal: “celakahlah aku kalau aku tidak memberitakan Injil”. Mengapa? Injil –
asal katanya Yunani: eu – angelion: artinya kabar sukacita. Kabar sukacita tentang
Tuhan yang mengasihi dan mengutus Putera-Nya untuk menebus dosa kita sehingga
kita diselamatkan dan diangkat menjadi anak-Nya. Kabar ini tidak boleh menjadi
konsumsi pribadi dan keluarga kita saja. Ia harus menjadi konsumsi umum,
segenap umat manusia, agar semua orang diselamatkan. Karena itu semua orang
yang sudah membaca Kitab Suci, yang sudah mengenal Tuhan dengan baik melalui
sabda-Nya hendaknya siap diutus untuk melanjutkan pesan ini kepada orang lain. Menurut
Paulus: ini adalah tugas utama baginya dan kedua supaya memenangkan sebanyak
mungkin orang dan supaya ia bisa mengambil bagian dalam karya Allah yang agung
ini (bdk 1 Kor 9:16-19,22-23)
Sebelum
kenaikannya ke surga, Yesus bersabda kepada para murid-Nya: "Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum........” (Mrk
16:15-20). Amanat ini bukanlah sebuah ajakan atau tawaran biasa melainkan suatu
perintah yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang percaya. Perintah ini
diberi dengan legitimasi kuasa yang besar yaitu: mereka bisa mengusir setan,
dilengkapi karunia bahasa roh, bisa menyembuhkan orang sakit serta kuasa-kuasa
lainnya....
Atas
dasar itu semua maka seperti St. Paulus kita boleh bermegah dan berkata: “Bagi
semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin
memenangkan beberapa orang dari antara mereka”.