Salah
satu pelayanan pastoral penting dalam hidup seorang imam adalah memberkati ibu-ibu
hamil (bumil). Karena itu setiap kali ada ibu hamil yang meminta berkat baginya
dan anak dalam kandungannya, sebagai seorang imam, saya mendoakan dan memberkatinya.
Setelah menerima berkat umumnya mereka bergembira dan merasa dikuatkan sehingga
tidak takut menghadapi saat kelahiran anaknya. Ucapan doa dan berkat memang
penting dan perlu.
Di
saat Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya, Injil hari ini menceritakan bahwa
Elisabeth sangat bersukacita bahkan anak dalam kandungannya pun ikut melonjak kegirangan,
karena melihat Maria datang mengunjunginya. Kegembiraan Elisabeth diikuti
dengan ucapan berkat yang indah yaitu: “Diberkatilah
engkau di antara semua wanita dan diberkatilah buah rahimmu”. Ucapan berkat
Elisabeth ini tampaknya sangat sederhana namun mengandung makna yang dalam. Kata-kata
berkat dalam hidup manusia pasti memberi efek positip sesuai dengan isi kata
itu. Maria adalah seorang anak manusia yang sudah diberkati sejak awal
kehadirannya di dalam kandungan ibu, sehingga ia diberi gelar sebagai seorang
yang dikandung tanpa noda. Ucapan berkat Elisabeth dalam pertemuan itu sungguh mengukuhkan
atau membenarkan apa yang telah diterima Maria dari Tuhan yang telah memilihnya
menjadi ibu Yesus. Tuhan Yesus adalah orang yang diberkati, Mesias atau Sang
Juru Selamat. Ucapan berkat Elisabeth sebagai saudari tuanya pasti menyenangkan
hati Maria juga, sehingga pertemuan itu sungguh membuat Maria merasa sangat
berbahagia (Luk 1:39-45). Saat itu Maria tidak ragu lagi akan perbuatan Tuhan
atas hidupnya, sebab dari pertemuan itu ia tahu tentang apa yang dikatakan
malaikat kepadanya bahwa Elisabeth juga telah mengandung, benar adanya.
Dalam
bacaan pertama penulis Kidung Agung menulis syair sukacita tentang seorang
kekasih yang bermimpi tentang kekasihnya yang datang di bawah jendelanya. Sang kekasih
menyanyikan lagu cintanya bagi si gadis muda. Ia mencari kekasihnya ketika ia
berbaring di tempat tidur, tetapi kekasihnya tidak ada di sana maka ia pergi ke
jalan untuk mencarinya. Yang penting di sini adalah kata-kata kekasih ini
sangat menyenangkan hati dan yang melukiskan kebanggaannya akan kekasih hati
yang sudah lama ditunggu kedatangannya tetapi belum juga datang lalu ia
mencarinya (Kid 2:8-14). Kidung Agung ini adalah lukisan kerinduan manusia yang
penuh dosa dan yang ingin kembali berdamai dengan Tuhannya. Ia mencari Tuhan
sambil memuji-Nya dengan bangga agar ia bisa bertemu dan mendapatkan berkat pemulihan
dan pengampunan dari-Nya.
Manusia
membutuhkan pemulihan, pengampunan dan berkat dari Tuhannya. Karena itu manusia
berusaha sedemikian rupa untuk menjumpai Tuhannya. Iman ditingkatkannya, harapan
dikobarkan dan ungkapan kasih dilantunkan tanpa henti agar kerinduan untuk
mendapatkan berkat itu terjadi. Jika itu terjadi maka manusia boleh menikmati
sukacita seperti yang dialami oleh Maria dan Elisabeth dalam perjumpaan mereka.