Isyu
terorisme di Indonesia bukan berita isapan jempol lagi, tetapi suatu kenyataan
yang sudah terjadi berulang-ulang sejak peristiwa bom Bali yang sangat dahsyat
itu. Karena itu pemerintah dan POLRI menghimbau seluruh rakyat
negeri ini agar selalu berwaspada, dalam arti jangan berdiam diri atau
meremehkan kenyataan ini. Teroris ada di tengah masyarakat dan penangkapan atas
beberapa oknum teroris akhir-akhir ini bukanlah pengalihan isyu seperti yang diberitakan
dalam media online.
Nabi
Yesaya dalam bacaan pertama hari ini
menyemangati umat Israel dengan berkata: ”Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat
kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan
pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan
dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan
mendiami kota-kota yang sunyi”. Ya, umat
Israel yang berada dalam penindasan tidak boleh berdiam diri dan menerima
keadaan itu sebagai sebuah nasib buruk saja dan menyelesaikannya dengan cara
menangis atau mengeluh tanpa harapan. Nabi Yesaya mengajak mereka agar tetap
melakukan sesuatu dengan memperluas kemah dan membentangkan tenda kediaman,
yang berarti tetap mempertebal iman dan
harapan dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan, sebab Tuhan itu mahakuasa
yang dapat mengubah segala perkara manusia menjadi berkat yang mendatangkan
rahmat berlimpah. Tuhan tak pernah berdiam diri melihat kesusahan kita tetapi
membiarkan segala kesusahan menimpa kita agar kita belajar percaya kepada-Nya
(bdk Yes 54:1-10).
Tuhan
Yesus dalam bacaan Injil hari ini memuji Yohanes Pembaptis sebagai seorang yang
lebih besar dari antara semua nabi dalam perjanjian lama, sebab dia diutus
untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya. Yohanes adalah bentara, nabi
yang meluruskan hati setiap orang agar bertobat dari jalan yang salah, agar
umat pilihan dapat menerima kehadiran Mesias dengan hati yang bersih. “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata
kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun
yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah
lebih besar dari padanya." (bdk Luk 7:24-30)
Jangan
berdiam diri adalah ajakan yang tepat untuk menantikan kedatangan Yesus Kristus
di hari Natal, dengan cara memperbaiki segala hal yang bertentangan dengan
integritas manusia dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Jangan berdiam diri
atau meremehkan semua nubuat yang berhubungan dengan kedatangan Yesus Kristus
yang kedua sebab saat itu akan datang secara tiba-tiba tanpa diketahui oleh
siapa pun selain Allah sendiri. Segala peristiwa buruk akhir-akhir ini,
semuanya terjadi di luar dugaan kita, karena itu hendaknya waspada dan jangan
berdiam diri atau meremehkannya.