Nama
YOHANES, yang berarti TUHAN PENYAYANG rupanya menjadi nama yang cukup istimewa
dalam Kitab Suci dan juga dalam sejarah Gereja serta para kudus. Nama ini
muncul pertama kali dalam Kitab Suci, Yohanes, anak Zakharias dan Elisabeth
(Luk 1:57-66). Kedua Yohanes salah seorang murid Yesus yang menyebut dirinya
sebagai murid yang dikasihi, ia diberi kesempatan bersama Maria ibu Yesus
menyaksikan seluruh peristiwa hidup Yesus sejak pertama kali dipanggil hingga
jalan salib, peristiwa penyaliban, wafat dan kebangkitan Yesus dari alam maut.
Yohanes inilah juga yang menulis Injil ke-empat, surat Yohanes dan juga Kitab
Wahyu.
Nama
Paus Yohanes yang memimpin Gereja Katolik sejagat sudah berjumlah 23 orang dan
Yohanes Paulus sudah 2 orang. Nama orang kudus dengan nama Yohanes dalam
deretan para kudus (lihat buku “Orang
Kudus Sepanjang Tahun” – bagian index) terdapat 36 nama Yohanes. Yang
terkenal dari mereka antara lain Santu Yohanes Maria Vianney, Yohanes Don Bosco
dan Yohanes Salib. Dilihat dari jumlah nama dalam buku tersebut, nama Yohanes
sangat tersohor. Dari seluruh sifat yang ditampilkan para para kudus ini, dapat
disimpulkan bahwa dalam diri mereka tercermin sifat Allah yang berbelaskasih -
yang penyayang, melalui semangat pembaharuan hidup yang mereka hayati dan melalui
pewartaan yang lakukan guna membaharui hati sesama dan Gereja pada umumnya. Tokoh
Yohanes adalah tokoh pengasih dan penyayang dan juga pembaharu.
Kelahiran
Yohanes anak Zakharia dan Elisabeth hari ini telah dinubuatkan oleh nabi
Maleakhi dalam baaan pertama hari ini. Ia disebut sebagai Elia yang akan datang
untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. “Sesungguhnya
Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar
dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya
dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi
sehingga musnah” (Mal 4:5-6). Dilihat dari cerita Kitab Suci, perbedaan
usia antara Yohanes dan Tuhan Yesus adalah 6 bulan. Dalam karyanya kemudian
Yohanes memang menjadi bentara Kristus.
Nama
kita masing-masing adalah yang kudus sejak kita dibaptis dalam nama Bapa,
Putera dan Roh Kudus. Mengetahui atau tanpa mengetahui arti dari nama-nama yang
kita pakai, yang pasti nama kita dikuduskan untuk menguduskan diri sendiri,
sesama dan dunia ini. Dalam tugas pengudusan itu tersirat kebaikan Allah yang
menyelamatkan dan yang mengasihi. Siapa pun nama Anda dan saya, di dalam tugas
pengudusan sebagai anggota Gereja Kristus,
kita perlu berusaha menghayati dan mewartakan Allah yang mengasihi dan
menyelamatkan, sebagaimana Ia telah datang untuk mengasihi dan menyelamatkan
kita. Amin