Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Desember 14, 2016

KEADILAN DAN DAMAI AKAN SUSUL MENYUSUL ! (pesta Yohanes Salib)



Saat ini mata dan hati banyak orang di negeri ini bahkan dari seluruh dunia tertuju ke Jakarta. Semua orang ingin menyaksikan dan mendengar apakah keadilan akan sungguh-sungguh ditegakkan dalam perkara dugaan penistaan agama oleh saudara kita, Basuki Cahaya Purnama alias Ahok ataukah keadilan itu akan dikalahkan oleh tekanan massa?  Semua orang yang berkehendak baik selalu berharap bahwa keadilan yang dilahirkan dalam keputusannya nanti terjadi berdasarkan kehendak Tuhan melalui pertimbangan hukum yang benar dan adil.

Melalui nabi Yesaya hari ini Tuhan menegaskan esensi diri-Nya sebagai berikut: “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini”. Lalu Yesaya melanjutkan seruannya dengan berkata: “Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang menciptakan semuanya ini." Sabda dan seruan ini disampaikan Yesaya pada saat orang Israel berada dalam tekanan ketidakadilan di tempat pembuangan. Tuhan mahaadil, namun keadilan itu tidak dapat tercipta dan dirasakan ketika manusia menyelewengkan keadilan itu demi kekuasaan dan kepuasan diri. Supaya keadilan tercipta maka kita yang rindu akan keadilan itu hendaknya bersatu dalam permohonan: Hai langit, teteskanlah keadilanmu dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! (Yes 45:6b-8.18.21-25)

Dari dalam penjara Yohanes Pembaptis mengharapkan datangnya keadilan atas dirinya yang dipenjarakan tanpa salah. Ia pun mengutus para muridnya untuk bertanya pada Yesus, apakah Engkau yang kami tunggu ataukah masih ada orang lain. Meskipun jawaban Yesus sifatnya sangat implisit, tetapi dia mengerti jawaban itu sudah sesuai dengan nubuat para nabi dalam perjanjian lama, Yohanes kini tahu dengan pasti bahwa Yesus itu Mesias, Juru Selamat itu sudah datang dan tidak perlu ditunggu lagi. Jawaban itu membuat Yohanes nyaman dalam menjalani hukumannya karena dia juga tahu bahwa Yesus akan lebih menderita dari dirinya (Luk 7:9-23).

St. Yohanes Salib yang pestanya kita peringati hari ini juga pernah mengalami ketidakadilan itu dari sesama anggota kongregasinya. Ia dipenjarakan karena berniat membaharui regula ordonya. Namun penjara yang gelap itu telah memberi dia pengalaman rohani yang dalam sekali, sehingga ia menjadi mistikus dalam Gereja sekaligus pujangga Gereja. Ide pembaharuannya terwujud dan namanya dikenang sepanjang masa sebagai orang kudus yang hebat dalam Gereja.

Pada zaman ini dunia kita menderita banyak karena ketidakadilan dan kekejaman. Banyak orang tidak menghargai lagi hukum Tuhan dan hukum-hukum positip. Tidak takut dosa demi nama, kuasa, uang dan kekayaan. Sementara itu provokasi dunia maya telah menimbulkan banyak prahara di mana-mana, sebaran berita negatipnya telah menyulut banyak orang untuk hidup dalam amarah, benci, dendam. Akibatnya komunitas manusia akan menjadi terpecah belah dan hidup dalam permusuhan satu dengan yang lain. Karena itu marilah kita sepakat untuk bersatu dalam seruan Yesaya: Hai langit, teteskanlah keadilanmu dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya, agar keadilan dan damai dapat tercipta susul menyusul di tengah-tengah kami. Amin






  

 

Adhitz Ads