Minggu
lalu, dalam rangka perayaan 50 tahun berdirinya Panti Rehabilitasi Kusta dan
Cacat, tanggal 1 dan 3 Desember saudara saudari dari komunitas “disable” St.
Damian Cancar, Ruteng, Flores, mengadakan konser lagu, drama dan seni di Labuan
Bajo, Komodo, Flores Barat. Ketika menyaksikan pentas yang mengagumkan itu, sambil
menyeka air mata para penonton tercengang-cengang menyaksikan pentas yang hebat
itu. Mengapa? Dalam thema besar: KAMI JUGA BISA, para penyandang cacat, yang tanpa
kaki, yang hanya bisa duduk di kursi roda, atau yang hanya bisa berdiri dengan
bantuan tongkat, bisa menyanyi, menari, berjalan pakai lengan, bisa menulis,
bisa bermain musik seperti orang-orang lain yang normal. Oleh bantuan para
suster dan para seniman serta orang-orang yang lain secara sukarela melatih
saudara-saudari ini, mereka memang bisa melakukan segalanya.
Saudara-saudari
ini dalam nada penuh syukur tentu akan terus menerus bercerita tentang Tuhan
yang maharahim, mahabaik, mahaadil, mahacinta, sebab melalui sesama yang peduli
akan kelemahan dan kelelahan mereka Tuhan telah memberi mereka kekuatan untuk
bisa melakukan segala sesuatu seperti orang-orang normal lainnya. Yang jatuh
diangkat, yang lelah dan lemah dikuatkan, yang tak berdaya diberdaya dst. Mereka
terus menerus bersaksi tentang kebesaran-Nya, cinta dan penyertaan-Nya. Banyak
dari antara mereka mengatakan: Tuhanku hidup, Tuhanku ajaib, betapa agung
cinta-Nya!
Apa
yang terjadi pada saudara-saudari ini sudah dinubuatkan nabi Yesaya dalam
perjanjian lama. “Tidakkah kautahu, dan
tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke
ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga
pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat
kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah” (Yes 40:28-31)
Nubuat
ini bertujuan menguatkan bangsa Israel yang telah hidup dalam keputusasaan di
tempat pembuangan Babilonia. Mendengar janji ini hati mereka dikobarkan untuk
kembali percaya akan kasih Tuhan yang rela mendengarkan doa mereka. Nubuat ini
memang kemudian sungguh-sungguh terjadi, ketika mereka dipulanglan ke
Yerusalem.
Saat
Yesus mulai bekerja di tengah bangsa-Nya sendiri, Ia bahkan mengundang orang-orang
yang letih lesu dan berbeban berat itu dengan mengatakan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (bdk
Mat 11:28-30). Undangan Yesus di sini bukanlah sekedar basa basi tetapi
mengandung kuasa yang dapat menguatkan yang lemah, membebaskan yang tertindas,
mengampuni yang berdosa, menyembuhkan yang sakit, menghimpun yang tercerai
berai, mendamaikam yang bermusuhan dst.
Undangan
itu berlaku juga hari ini, sekarang dan esok, semua janji-Nya akan terpenuhi
asal saja Anda percaya dan mau datang kepada-Nya ! Amin